Endank Soekamti
Seperti gudeg dan bakpia, Endank Soekamti adalah aset Yogyakarta.
2001 - BORN
Kami
dilahirkan dengan bahagia di kota Yogyakarta tercinta pada malam tahun
baru, 1 januari 2001 dengan personil Erix, Fendy, Tony S dan Ulog.
Keadaan mengharuskan kami mengubah formasi dengan memposisikan Ulog
sebagai road manager Soekamti, kemudian Fendy dan Tony S keluar, menjadi
personil band lain.
2002 - FAMILY
Ari
dan Dory bergabung bersama para crew ajaib yang selalu setia
mendampingi Endank Soekamti sampai sekarang ini. Merasa selalu gagal
dalam seleksi menjadi band pembuka, Endank Soekamti mengubah strateginya
dengan cara membuat demo lagu sendiri kemudian memasukkan lagu tersebut
ke radio, dan mereka request sendiri. Sebulan melakukan kecurangan,
sebulan kemudian mereka menuai kebaikan menjadi top request di radio
Geronimo FM. Alhasil tawaran jadi bintang tamu berdatangan menghantarkan
Soekamti menggoyang panggung-panggung di Yogyakarta.
2003 - KELAS 1
Album
pertama Endank Soekamti yang diproduksi Proton Records. Album ini
menghantarkan mereka untuk dikenal di lingkup nasional dan wajah mereka
pun mulai menghiasi layar kaca lewat channel MTV. Ironisnya, setelah
menasional, Endank Soekamti malah kurang mendapat support dari beberapa
komunitas punk di rumahnya sendiri, Yogyakarta.
Di tahun ini pula,
kali pertama Endank Soekamti dipercaya sebagai bintang tamu di sebuah
pensi terbesar di Jakarta. Selesai manggung, hari itu juga mereka pulang
menuju Jogkakarta. Naas, di tengah perjalanan, mereka mengalami
kecelakaan maut di daerah Purwokerto yang mengakibatkan luka dan trauma.
Padahal esoknya, mereka masih terikat kontrak dengan acara di Cilacap.
Yoyok, drummer Shaggydog dan Tomo, gitaris Newdays, tergerak untuk
membantu menggantikan Ari dan Dory mendampingi Erix untuk terus
menunaikan tugasnya menghibur muda-mudi yang sudah membeli habis tiket
presale untuk acara di Cilacap.
Pasca kecelakaan, Dory digantikan
stuntman yang bernama Hody. Hody tidak lain adalah saudara kembar Dory
yang kebetulan juga seorang gitaris. Dan ia berhasil mengelabui banyak
orang serta media. Selama 3 bulan lebih, Endank Soekamti manggung dan
berpromo tanpa Dory yang sedang masa penyembuhan.
2004 - RAJA PENSI
Kencangnya
job yang datang dari SMA-SMA di ibukota, membuat Endank Soekamti
dinobatkan sebagai raja pensi oleh sebuah majalah musik nasional.
Kemudian, di tahun ini, tepat tanggal 27 Maret, ditetapkan sebagai hari
kelahiran Kamtis Family Indonesia di sebuah acara pensi yang digelar di
Stadion Bulungan. Peristiwa penting ini terjadi, setelah mereka melihat
sekumpulan anak muda berbondong-bondong di baris depan panggung, membawa
bendera bertuliskan "KAMTIES" dan "ENDANK SOEKAMTI" yang kemudian atas
kesepakatan bersama, kami beri nama Kamtis Famil, diambil dari nama
belakang Soe-KAMTI yang ditambah akhiran 'S', untuk menunjukkan
kejamakannya. Kamtis juga mempunyai arti Kami Tidak Sendiri.
2005 - PEJANTAN TAMBUN
Kesuksesan
album pertama, menghipnotis Warner Music Indonesia untuk membeli
kontrak Endank Soekamti dengan Proton Records, dan kemudian melahirkan
album kedua yang bertajuk Pejantan Tambun. Suksesnya
album ini merangsang mereka untuk membuat syukuran dalam bentuk album
kompilasi "Berpacu Dalam Melodic" yang melibatkan banyak band-band punk
melodic dari berbagai macam daerah.
2006 - PRODUSER
Berawal
dari home recording di tahun-tahun sebelumnya, di tahun ini Endank
Soekamti membuat studio rekaman sendiri yang dinamakan Fatbaztard
Records. Semua lagu, baik demo atau album, yang diproduksi setelah tahun
ini, mulai dari take/recording audio, mixing bahkan mastering, kadang
dikerjakan mereka sendiri sampai sekarang.
Erix Soekamti juga
banyak memproduseri band-band komunitas seperti SKJ94, DubYouth,
Bagaikan, MyPetSally, Super Mario Bross, End Of julia dan Hopeless.
2007 - ZZZTTT
Judul
album Soekamti paling aneh, Endank Soekamti mengeluarkan album ketiga
dengan judul "Zzzttt", di bawah naungan Warner Music Indonesia. Rupanya
memang judul adalah doa, tahun ini penjualan album Endank Soekamti juga
ikut tertidur lelap. Tidak banyak yang bisa dilakukan oleh label yang
pada saat itu sedang konsen di genre musik melayu.
Sialnya lagi di
tahun ini Endank Soekamti diturunkan dari kursi raja pensi dengan
adanya kejadian rusuh di sebuah pensi SMA yang diselenggarakan di
Senayan. Sebagai band yang membawa massa paling banyak, Endank Soekamti
seakan-akan tertuduh sebagai penyebabnya. Sejak saat itu semua pensi di
wilayah Jakarta ditiadakan untuk sementara.
Pada masa kritis
tersebut, doa, kritik dan support dari Kamtis Family menghujani Endank
Soekamti, membuat handphone ketiga personilnya tak pernah berhenti
bersuara. Puji syukur, satu-satunya hal yang membahagiakan di tahun ini
adalah Erix, Ari, Dory dan pacar-pacarnya, akhirnya menikah.
2008 - ROCK RADIO
Kegelisahan
akan serangan trend melayu yang bertubi-tubi yang mempengaruhi airplay
mereka di radio, Endank Soekamti memutuskan untuk membangun radio
komunitas indie yang memfasilitasi teman-teman musisinya untuk bebas
memutar lagu-lagu mereka sebagai alternatif media. Endank Soekamti juga
menggunakan media ini sebagai jalur aman berkomunikasi dengan Kamtis
Family sebebas-bebasnya.
2009 - EVALUASI
T.O.R.I
Trust, Organization, Realization and Inovation. Endank Soekamti mulai
belajar lagi tentang management band dan mulai menata ulang semua yang
sudah dilakukan untuk merakit mimpi baru. Mereka juga membuat strategi
baru dalam setiap pertunjukan, untuk mengedukasi penonton agar lebih
menghargai seni dengan membedakan konsep manggung berbayar dengan yang
tidak.
Khususnya dalam urusan Kamtis Family, dibentuk yang namanya
"Kamtis Pandu", mereka adalah beberapa Kamtis yang dipilih oleh Kamtis
Family sendiri sebagai wakil untuk menjaga suasana kondusif di lantai
dansa dan memperbaiki citra rusuh yang banyak ditakuti penonton lain
serta EO saat mengundang Endank Soekamti konser. Cara ini terbukti
berefek besar buat perubahan Endank Soekamti sampai sekarang, dilihat
dari derasnya job manggung dan kenyamanan kaum hawa (Kamtiswati) yang
memadati acara-acara kami, bahkan di garis paling depan. AMAN!!
2010 - SOEKAMTI.COM
Second
win! Seperti mendapat kesempatan kedua untuk bangkit dari keterpurukan
setelah 3 tahun tidak merilis album, di tahun ini mereka berpindah di
bawah naungan Nagaswara Music dan melahirkan album
Soekamti.com, ini adalah alamat official web Soekamti yang dijadikan judul album keempat mereka.
Endank
Soekamti juga membuat karya di luar musik dalam bentuk komik biografi
yang dirilis oleh Gramedia dengan judul "Long Live My Family", diambil
dari salah satu judul lagu di album ini. "Long Live My Family" adalah
sebuah lagu yang didekasikan untuk Kamtis Family yang selalu setia dan
ada untuk mensupport Endank Soekamti dalam suka dan duka.
"Long
Live My Family" juga menjadi lagu ajaib yang men-trigger hampir semua
kreatifitas yang ada di dalam Soekamti. Bermula dengan belajar visual
effect dalam editing video, dan akhirnya sukses membuat video klip
sendiri. Lalu dikembangkan untuk nekat membuat film panjang tentang
wayang superhero yang ternyata ponis gagal. Kegagalan itulah yang
menampar mereka untuk belajar lebih.
2011 - MERDEKA DALAM BERKARYA MENDIRI DALAM BEKERJA
Puas
berpetualang dengan label, tahun ini Endank Soekamti nekat membuat
record label dan production house sendiri dengan nama Euforia Records
serta Euforia Audio Visual. Sadar dengan susahnya peluang Endank
Soekamti masuk TV, mereka sepakat menggunakan media visual untuk
mendekatkan diri kepada fans melalui Youtube. Dimulai dengan membuat
webseries yang memecahkan rekor (30 episode diupload secara stripping),
tentang dokumentasi proses rekaman album baru Angka 8, yang mengharuskan
seluruh personil dan crew dikarantina selama sebulan.
Melalui
video ini mereka juga berinteraksi dengan Kamtis Family untuk berdiskusi
membuat lirik berjamaah. Selesai merekam album kelima, mereka merilis
video gerakan menabung berjamaah untuk bersiap-siap membeli album baru
yang akan dibandrol dengan harga yang tidak biasa.
2012 - ANGKA 8
GOAAAAAAALL!!!
Rasanya seperti orgasme massal!!! Tidak cuma derasnya tawaran tour yang
datang, album ini juga berhasil menembus target dan berjalan dengan
mulus seperti apa yang direncanakan. Sekali lagi, memang judul adalah
doa.
Angka 8, sebuah angka yang meskipun dibolak-balik
selalu konsisten, nyambung terus dan tak pernah terputus, seperti
persahabatan kita, begitu juga dengan rezekinya. :) Angka 8 dijadikan
tema sekaligus judul album kelima Endank Soekamti, produksi Euforia
records. Mereka juga merilis novel biografi dengan judul yang sama.
Berbeda
dengan album-album sebelumnya, melalui Euforia Records, Endank Soekamti
membuat banyak terobosan dalam sistem penjualan album dan promosi di
tengah terpuruknya industri musik dalam bentuk:
- Boxset yang
berisi CD audio, DVD film dokumenter, novel biografi, t-shirt,
sertifikat kepemilikan, dogtag/kalung army dengan nomor seri dan nama
pembeli, yang hanya diproduksi secara limited (5000 copy) dan sold out
hanya dalam waktu 5 hari melalui penjualan secara online.
- Paket bundle novel biografi + CD audio terbitan pa Press yang didistribusikan oleh Gramedia.
- MP3
free download via soekamti.com, yang bisa didapatkan hanya dengan
memposting ke social media (pay with tweet or Facebook post), yang juga
didukung oleh sponsor.
2013 - ANGKA 8 THE SERIES
Melalui
Euforia Audio Visual, Endank Soekamti kembali membuat film serial yang
sekaligus dijadikan video klip mereka (video klip dengan konsep film
pendek bersambung). Film-film pendek ini akan diproyeksikan untuk
membuat film musikal panjang dengan menggabungkan semua episode dan
memadupadankannya dengan seni pertunjukan secara live.
2014 - MUSEUM SOEKAMTI dan KOLABORASOE
Dengan
misi memasyarakatkan Kamtis dan mengkamtiskan Masyarakat, Endank
Soekamti membangun pesawat hercules bermuatan amunisi sejarah Endank
Soekamti 2001 - sekarang, yang akan terbang melintasi ruang dan waktu
untuk mendarat di hatimu.
Di akhir tahun ini juga, Endank Soekamti memenuhi ritual dua tahun sekali mereka, dengan merilis album keenam yang bertajuk
KOLABORASOE (Kolaborasi
bersama Endank Soekamti). Album ini dirilis pada tanggal 11 November
2014, dan menjadi album yang paling unik, berbeda dan paling ramai
dibandingkan lima album sebelumnya. Karena, seperti judulnya, album ini
melibatkan 13 kolaborator yang tidak hanya dari kalangan musisi tanah
air. Endank Soekamti juga menggaet stand up comedian, penyanyi
campursari, boyband dan girlband, serta satu kolaborator yang tidak
berwujud manusia, melainkan sebuah toko animasi dari serial Adit &
Sopo Jarwo.
Tiga belas kolaborator itu adalah, Naif, Gigi, Dewa
19, Slank, Pure Saturday, Pongki Barata, E'snanas, CJR, Cherrybelle,
Kemal Palevi, Didi Kempot, Jarwo Syubidu dan Tom Kill Jerry, band yang
berhasil terpilih melalui audisi untuk bisa ikut berkolaborasi bersama
Endank Soekamti. Awalnya banyak yang meragukan konsep album ini, baik
dari kalangan Kamtis Family, musisi, maupun masyarakat secara umum. Tapi
Endank Soekamti berhasil membungkam keraguan tersebut dengan
membuktikan bahwa hasil kolaborasi tersebut menjadi sesuatu yang baru
dan segar! Serta bisa dinikmati oleh lingkup yang lebih besar, karena
lewat kolaborasi tersebut, terjadi cross market. Kamtis bisa menikmati
hasil karya kolaborator dan fans kolaborator juga bisa menikmati karya
Endank Soekamti.
Album ini dipasarkan dengan cara yang agak mirip
dengan album Angka 8. Yaitu dalam bentuk boxset, bundling buku + CD
audio dan secara digital.
- Boxset: CD audio, DVD 'Kolaborasoe
Rockumentary', t-shirt, buku 'Aku Kamtis' (kumpulan cerita hasil tulisan
Kamtis Family), cincin akik dengan ukiran 'Endank Soekamti' serta nama
pembeli + nomor seri di mata cincinnya, dan sertifikat kepemilikan.
- Paket bundle buku 'Aku Kamtis' dan CD audio.
- Voucher Kolaborasoe, yang bisa digunakan untuk mendownload album Kolaborasoe via aplikasi android Endank Soekamti.
Terobosan
mereka tak berhenti sampai di sana, di tahun 2014, Endank Soekamti juga
melahirkan satu unit usaha baru, yaitu adalah Euforia Pustaka. Dan
mereka juga melahirkan sebuah sistem distribusi baru yang melibatkan
Kamtis Family, yang disebut Agen Kolaborasoe. Sesuai dengan judul album
keenam mereka, mereka juga membuka kesempatan bagi Kamtis Family untuk
bisa berkolaborasi bersama Endank Soekamti dengan cara membantu
pendistribusian buku 'Aku Kamtis', sehingga para Kamtis di berbagai
daerah bisa mendapatkan buku tersebut dengan harga lebih murah karena
tidak perlu menambah ongkos kirim. Dari sini, ke depannya diharapkan
para Agen Kolaborasoe, bisa berkembang menjadi reseller album,
merchandise dan karya-karya Endank Soekamti yang lainnya.
Masih
ada tahun-tahun berikutnya yang menunggu untuk dilewati dan Endank
Soekamti juga masih punya banyak mimpi. Terima kasih sudah atas segala
dukungannya untuk mewujudkan mimpi-mimpi tersebut hingga saat ini. :)